Kredit: Bryan Preston, Greg Bacon, and Thomas Goertel (STScI) dan NASA
Layaknya manusia, sebuah bintang juga dilahirkan secara harafiah. Video ini menggambarkan sejarah evolusi yang dialami oleh sebuah bintang, mulai dari awan gas dan debu hingga akhir hayatnya. Simak adegan saat bintang-bintang bersaing untuk melahap satu sama lain dan mengakhiri kehidupan mereka dengan menyebarkan gas dan debu ke seluruh kosmos.
Bintang yang dilahirkan dari gas dan debu, bersinar selama miliaran tahun, mati dan mengembalikan debu ke bintang-bintang generasi berikutnya.
Di nebula Orion yang terang dan berdebu, ratusan bintang tumbuh dari piringan debu sebesar tata surya yang mengitari protobintang berusia sangat muda.
Seiring pembentukan beberapa material oleh setiap bintang yang mengalir dari piringan ke bintang, beberapa dari mereka menembakkan partikel jet dalam jarak yang sangat jauh.
Di dalam piringan, butiran-butiran debu menggumpal menjadi batu dan membentuk planet-planet.
Bintang dewasa yang ditenagai oleh fusi nuklir, mampu bersinar selama jutaan bahkan miliaran tahun.
Sebelum bintang-bintang seperti Matahari kita mati, mereka berevolusi menjadi raksasa merah berukuran cukup besar untuk menelan pengiring mereka.
Dalam tarian yang mematikan ini, raksasa merah menelan bintang pengiringnya.
Terjepit di khatulistiwa, gas dikeluarkan dari sepanjang kutub, menciptakan berkas cahaya di langit, sekaligus mengembalikan debu ke bintang-bintang generasi berikutnya.
Sumber: A STAR'S LIFE
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa
Bintang yang dilahirkan dari gas dan debu, bersinar selama miliaran tahun, mati dan mengembalikan debu ke bintang-bintang generasi berikutnya.
Di nebula Orion yang terang dan berdebu, ratusan bintang tumbuh dari piringan debu sebesar tata surya yang mengitari protobintang berusia sangat muda.
Seiring pembentukan beberapa material oleh setiap bintang yang mengalir dari piringan ke bintang, beberapa dari mereka menembakkan partikel jet dalam jarak yang sangat jauh.
Di dalam piringan, butiran-butiran debu menggumpal menjadi batu dan membentuk planet-planet.
Bintang dewasa yang ditenagai oleh fusi nuklir, mampu bersinar selama jutaan bahkan miliaran tahun.
Sebelum bintang-bintang seperti Matahari kita mati, mereka berevolusi menjadi raksasa merah berukuran cukup besar untuk menelan pengiring mereka.
Dalam tarian yang mematikan ini, raksasa merah menelan bintang pengiringnya.
Terjepit di khatulistiwa, gas dikeluarkan dari sepanjang kutub, menciptakan berkas cahaya di langit, sekaligus mengembalikan debu ke bintang-bintang generasi berikutnya.
Sumber: A STAR'S LIFE
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa
Posting Komentar